Artikel ini saya tulis untuk melanjutkan tulisan saya sebelumnya yang berjudul: "Membaca Kreatif Untuk Kreatif Menulis", sekaligus ingin menanggapi artikel Mas Jeprie yang berjudul “5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Menulis Anda”. Saya tertarik dan ingin mengomentari terutama pada point tentang pentingnya standar tulisan dan perlunya membaca sebagai langkah meningkatkan kema
Terus terang, saya sendiri tak pernah mematok standar dalam tulisan saya. Mematok tulisan saya harus bisa mencapai standar seperti tulisan si A atau si B misalnya.Yang ada saya hanya melakukan continuos improvement saja tanpa henti dalam menulis. Saat masa diawal-awal saya menulis atau ngeblog, saya sering mencermati gaya menulis orang lain, dengan salah satunya menerapkan teknik "Membaca Kreatif".Kalau berbicara style atau gaya menulis, pada dasarnya saya tak punya kiblat, fokus untuk mengagumi kepada penulis tertentu. Selama ini saya lebih menitikberatkan pada isi dari tulisan atau bukunya daripada fanatisme kepada seorang pengarang tertentu. Namun, saya juga adakalanya melihat siapa pengarangnya sebagai salah satu alasan saya sebelum untuk memutuskan membeli sebuah buku.
Kembali kepada Membaca Kreatif, Apa itu Membaca Kreatif? Seperti sudah saya singgung di tulisan saya sebelumnya, Membaca Kreatif adalah sebuah proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan baru yang terdapat dalam sebuah bacaan. Kemudian melakukan komparasi perbandingan dengan pengetahuan-pengetahuan yang pernah kita dapatkan sebelumnya.
Dalam sudut pandang penulis, teknik membaca yang seharusnya kita lakukan adalah tidak hanya sekedar membaca dan memahami isinya, tapi harus sudah lebih jauh dari itu, yaitu dengan menarik benang merah semua bacaan-bacaan yang pernah kita baca, kemudian bersikap analitis, kritis dan memperbandingkan semua bacaan-bacaan yang pernah kita baca sebelumnya. Termasuk, pengalaman-pengalaman hidup yang pernah kita alami. Ini baru namanya proses Membaca Kreatif.
Bagaimana teknis membaca yang baik bagi penulis? Teknisnya seperti apa? Kalau membaca biasa, bukan untuk kepentingan menulis tuntutan hanya pada memahami isi bacaannya saja sudah cukup. Namun kalau pada membaca untuk tujuan menulis, yang harus Anda lakukan adalah dengan mencermati lebih dalam dan detil tulisannya. Contoh, mengamati seperti: Cara penulisnya memaparkan, cara penulis menyusun alur kalimat dan alinea, cara penulis membuat plot (kalau dalam cerita fiksi), cara penulis membuat judul, cara penulis membuat dan menyimpulkan ide dsb, disamping Anda juga harus memahami dari isi bacaannya.
Proses Membaca Kreatif itulah yang terpenting sejatinya sebagai modal awal untuk menulis yang sebenarnya. Jangan hanya sekedar membaca untuk memahami isinya saja. Kecuali kalau tujuan membaca Anda memang tidak untuk menulis.
Dan kalau berbicara standar tulisan, Anda pada akhirnya nanti, entah kapan, standar orang lain itu justru seharusnya Anda buang jauh-jauh semuanya dan Anda harus punya standar atau karakter sendiri dengan style tulisan sendiri.
Hem, saya rasa semua penulis sepertinya rata-rata akan melewati proses seperti itu.
Saya sebelumnya pernah menulis tentang ini dan pernah mengatakan: Lupakan Teori Menulis. Kebanyakan teori justru malah bikin kita mumet dan minder untuk menulis. Yang harus Anda lakukan dan lebih penting adalah langsung praktek menulis dan terus praktek menulis sambil pelan-pelan diiringi sedikit belajar teori bagaimana cara menulis yang baik.
Karena prakteknya, tak ada orang yang pintar menulis hanya karena belajar teori tok dengan sedikit praktek apalagi tanpa praktek menulis. Tapi sebaliknya, tak sedikit orang yang piawai menulis justru karena otodidak dan karena sudah sering menulis.
Jadi kesimpulannya, kegiatan membaca memang sangat penting buat modal menulis. Tapi membaca saja tanpa melakukan sebuah proses Membaca Kreatif, itu belum cukup untuk memudahkan Anda untuk menulis apalagi bisa terus-menerus kreatif menulis.
Nah, bagaimana dengan Anda? Bagaimana cara Anda membaca dalam kaitannya untuk tulis menulis? Apakah sudah melakukan dengan cara-cara seperti Pembaca Kreatif? Jika sudah, paling tidak, 15 ciri Pembaca Kreatif yang ditulis oleh Amiruddin Zuhri di bawah ini tentunya ada pada diri Anda. Berikut ciri-ciri dari Pembaca Kreatif:
- Kegiatan membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia selesai membaca buku.
- Ia mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari
- Muncul perubahan sikap serta tingkah laku setelah proses membaca dilakukan.
- Hasil membaca akan berlaku dan diingat sepanjang masa.
- Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya.
- Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau minatnya.
- Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dengan menggunakan bacaan sebagai pegangan.
- Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap suatu masalah.
- Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir.
- Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis sederhana terhadap suatu persoalan.
- Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja.
- Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan.
- Semakin kaya ide baik dalam meningkatkan mutu maupun membuat terobosan baru dalam memecahkan persoalan.
- Semakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari terus sumber-sumber baru.
- Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya wawasan.
Itulah gambaran dari Pembaca Kreatif. Dari 15 ciri yang ada dalam Pembaca Kreatif, kira-kira Anda sudah memenuhi berapa point?
0 komentar:
Posting Komentar