الكريم

Jumat, 18 Maret 2011

Apakah Anda Mencari Teman Kencan?



Apakah Anda Mencari Teman Kencan?

Teman KencanKemarin saya sempat terhenyak sewaktu lagi-lagi disodori istri saya sebuah SMS yang isinya cukup membuat saya terkejut, seperti SMS yang dulu pernah saya posting di blog ini. Baca Jika Terpaksa Menipu, Menipulah Dengan Cara Kreatif dan Cerdas. Sebuah pesan singkat yang berisi tawaran dari seorang yang mengaku bernama Dimas dari nomer 087859169147 yang menawarkan tawaran yang bisa bikin para suami merasa was-was kalau Anda kebetulan adalah seorang suami yang sering meninggalkan istri atau keluarga Anda keluar kota. Berikut isi pesan singkatnya:

“Apa tante cari temen kencan? Aq dimas, 28 th.”
Itu hanya salah satu contoh saja. Masih banyak contoh SMS lain yang sangat mengganggu kita seperti pemberitahuan dapat hadiah uang atau mobil, minta kiriman pulsa, promosi penerbangan, tawaran kredit tanpa agunan, tawaran les piano, tawaran belanja menarik dari merchant tertentu dan masih banyak lagi.

Makin maraknya promosi marketing lewat SMS sekarang ini ditambah makin banyaknya penipuan yang gencar dilakukan oleh orang-orang tertentu lewat pesan singkat SMS di ponsel membuat Anda harus pintar menyikapi keadaan ini. Mungkin untuk bisa tertipu kecil kemungkinannya kalau Anda termasuk orang yang sudah berpengalaman karena sudah kenyang dengan modus-modus penipuan begini. Namun, untuk terhindar dari SMS macam ini atau agar Anda tidak terusik akibat adanya alert tak penting yang sudah menginterupsi waktu terjaga Anda, rasanya cukup sulit.

Mengapa sulit? Karena mereka salah satunya adalah pihak operator sendiri yang notabene tentu Anda tak mungkin untuk menghindar untuk tidak terima blasting SMS dari operator Anda, bukan? Kecuali kalau Anda sudah mengaktifkan program aplikasi sejenis pemfilter SMS di ponsel Anda.

Sekedar sharing saja, jika Anda termasuk pengguna smartphone dan kebetulan belum tahu caranya untuk menangkal SMS mengganggu tersebut, Anda tak usah kuatir karena ada program aplikasi pemfilter SMS bernama SMS Spam Manager yang sangat bisa diandalkan untuk memblock SMS spam tersebut. Pengalaman saya menggunakan aplikasi SMS Spam Manager memang sangat powerful untuk menangkal SMS-SMS yang tidak kita kehendaki. Alhamdulillah, meski nomor ponsel saya terpublikasi luas di tempat pekerjaan offline saya dan mejeng di Contact blog ini tetap aman dari serangan SMS spam yang mengganggu saya.

Dan kalau untuk mereject atau menolak secara otomatis panggilan telpon dari nomor-nomor yang tidak kita kehendaki, saya juga sudah mengaktifkan Advanced Call Manager yang siap juga membentengi ponsel saya dari serangan telpon teror, iseng dan sejenisnya.

Pertanyaan saya: "Apakah Anda serius ingin mencari teman kencan?" Jika Anda kebetulan seorang wanita yang kebetulan kesepian, saya harap Anda tak tergoda untuk menerima tawaran tersebut. He… He… Maaf, ini sekedar bercanda saja. Saya harap Anda tak marah kepada saya. Tapi kalau Anda tertarik dan ingin tahu lebih lanjut tentang aplikasi SMS Spam Manager dan Advanced Call Manager, saya siap membantu Anda. Silahkan baca review saya yang dulu pernah saya tulis di blog ini. Baca Tips Memanage SMS Pada Ponsel. Semoga bisa membantu.

Tips Aman Belanja di Internet

Tips aman belanja di internetKalau anda suka bertransaksi atau belanja online di internet, tidak ada salahnya anda ekstra hati-hati. Di internet memang rawan sekali terhadap kasus SCAM (penipuan). Belum resiko CARDING, kartu kredit anda dibobol oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Makanya tak heran banyak orang enggan bertransaksi online di internet dengan kartu kredit. Kecuali saya hehehe....karena bisa ngutang dulu bayar belakangan.

Berikut adalah beberapa tip agar aman bertransaksi di internet.

Cek kepopuleran situs merchantnya
Cek disini maksudnya adalah anda perlu memastikan apakah websitenya sudah cukup terkenal di internet. Page Rangkingnya berapa? Semakin tinggi rangkingnya semakin aman karena berarti merchantnya sudah lama malang melintang bisnis online di internet. Bukan merchant dadakan seumur jagung yang baru belajar bisnis di internet, yang bisa aja melarikan uang anda.

Pastikan Secure
Yang pingin aman sebenarnya tidak hanya anda tapi juga si merchant pemilik Website. Untuk memastikan keamanan ini biasanya merchant akan menggandeng pihak ketiga semacam VeriSign misalnya untuk mengenkripsi proses pertukaran data di situsnya agar tidak gampang dibajak Hacker. Untuk mengecek situs yang secure pastikan alamat URL yang ada di address bar browser anda ada tambahan huruf "S" dibelakang http-nya. Yaitu menjadi https. Dan juga ada simbol gembok kecil di pojok kanan bawah browser anda.

Hati-hati Phising
Jangan pernah bertransakasi dari mengklik link URL yang diberikan orang lain yang tidak dikenal seperti dari email atau Blog yang gak jelas. Karena bisa jadi itu PHISING. Anda diarahkan ke website merchant tertentu seperti asli tapi palsu. Pastikan anda mengetikkan alamt URL-nya sendiri di address bar browser anda.

Gunakan Jasa Pihak Ketiga
Di internet banyak sekali mediator pihak ketiga yang sudah sangat terpercaya menyediakan jasanya sebagai penghubung transaksi antara anda sebagai pembeli dengan merchant selaku penjual. Gunakan jasa pihak ketiga seperti Paypal, Google Checkout, Clickbank atau E-Gold untuk memproses transaksi anda. Keuntungannya, anda bisa belanja dengan kartu kredit tanpa perlu menunjukkan data kartu kredit anda kepada si merchant (kecuali hanya ke penyedia jasanya seperti Paypal aja yang tahu)

Kontrol Saldo Kartu Kredit Anda
Terakhir yang tak kalah pentingnya meski limit kartu kredit anda terbatas. Misal cuma 2 juta tapi tidak menutup kemungkinan bank anda kelolosan bisa overlimit sampai 10 juta. Kasus seperti ini tidak jarang terjadi. Dengan sering mengontrol limit pemakaian kartu anda, anda akan segera tahu bila misalnya ada sebuah penyalahgunaan pemakaian kartu kredit anda diluar kewajaran. Bila ini terjadi anda bisa sesegera mungkin melaporkan sanggahan ke pihak bank penerbit kartu kredit anda sebelum menjadi runyam dan berlarut-larut masalahnya.

Demikian Tips-tips dari saya, semoga bermanfaat.

Main bisnis Paid Review ternyata mudah

Paid ReviewAkhirnya dolar pertama dari Paid Review bisa menetas juga dari blog ini. Menetas dari tulisan jelek saya, yang tak saya duga ternyata bisa laku dijual juga ya, bak penulis profesional. He….He…. Dan gambaran tentang main bisnis Paid Review di internet adalah sulit ternyata kenyataannya tak sesulit yang dibayangkan orang. Ternyata dengan sedikit trik dalam ngeBid atau menawar dan hanya berbekal kemampuan menulis pas-pasan pun bisa ikutan main dan ikutan mencicipi manisnya kue dari bisnis Paid Review.

Namun mudah disini dalam artian kita tentunya sebelum ikutan bisnis ini syaratnya harus: Pertama, tentunya kita harus sudah punya blog dulu. Kedua, blognya sudah ada beberapa posting. Ketiga, blognya harus sudah berPage Rank. Keempat, Alexa Rangkingnya sudah nembus angka kurang dari satu juta, baru kemudian bisa ikutan main di bisnis ini. Nah, syarat-syaratnya inilah yang sebenarnya lebih sulit dari menulis Paid Reviewnya itu sendiri.

Kalau semua persyaratan tersebut sudah terpenuhi pada blog anda, silahkan mendaftar dulu di website Paid Review. Contoh yang paling populer adalah seperti BuyBlogReviews.com atau Paid Review lokal seperti Reviewmu.com.

Iseng-iseng kemarin saya mencoba ngeBid tawaran seorang advertiser Paid Review di BuyBlogReviews.com. Dan hasilnya Bid saya disetujui dengan mudah. Kemudian saya tulis review sesuai produk dari advertisernya tersebut dan hanya dalam tiga jam kemudia review saya langsung diapprove dan menetaslah dolar pertama dari bisnis Paid Review dari blog ini.

Berikut saya sharing langkah-langkah saya sekedar berbagi tips pengalaman aja memenangkan Bid Paid Review pada BuyBlogReviews.com.

1. Aktifkan alert Notify me about new opportunities ke email anda sehingga setiap muncul penawaran baru dari advertiser, anda akan terima alert pemberitahuannya dan bisa langsung secepatnya login ke accout Paid Review dan memberikan Bid penawaran. Dengan cepat merespond memberikan penawaran, paling tidak kita sudah selangkah di depan dari para blogger lain yang menjadi pesaing kita.

2. Usahakan ngeBid atau menawar lebih rendah dari harga yang ditawarkan oleh Advertiser. Contoh saja misalnya Advertiser memberikan penawaran sebesar $ 30 maka Bidding lah atau tawar dengan harga dibawahnya. Misal $ 20- $25.

3. Begitu order disetujui biasanya anda akan diberi tahu lewat email dan diberi tenggang waktu selama 7 hari untuk segera menyelesaikan reviewnya. Segeralah laksanakan tugas itu dan jangan menunda-nunda lagi.

4. Kumpulkan bahan tulisan dengan melakukan survey ke website advertisernya. Pahami dulu apa yang menjadi bisnis website advertiser tersebut dan catat hal-hal penting yang sebagai keunggulan dari bisnis website tersebut lalu olah kata-katanya dan gabungkan dengan opini anda sendiri kemudian tuangkan dalam review di blog anda.

5. Setelah review selesai ditulis dan di publish dalam blog, segeralah login ke BuyBlogReviews.com dan informasikan link tempat reviewnya tadi ke pihak advertiser.

Jika review anda dianggap memenuhi syarat maka tidak akan lama setelah anda posting biasanya review bisa langsung disetujui. Untuk mengetahui ini anda tinggal login di website Paid Review BuyBlogReviews.com anda, dan silahkan cek status Bid anda. Jika statusnya sudah completed dan pada account anda muncul earningnya, berarti review anda sudah berhasil dan dibayar.

Demikian sharing saya, selamat mencoba. Dan lewat posting ini sekaligus saya mohon ijin buat teman-teman blogger saya serta pengunjung setia blog ini, jika diantara postingan saya muncul tulisan bertags Advertorial maka itu adalah tulisan dimana saya memang menulis untuk dibayar, bukan sebagai Kolumnis diri saya, seorang pribadi yang ingin berbagi tanpa tendensi komersial didalamnya. Mohon dimaklumi dan saya mohon maaf jika ini mengganggu kenyamanan anda dalam mengunjungi blog ini.

Autoresponder Email Yang Salah Tempat

autoresponder emailBeberapa kali saya pernah menulis tentang autoresponder email dalam blog ini. Bisa baca kumpulan artikelnya di sini atau bisa ketikkan keyword "autoresponder" dalam kotak pencarian di sebelah kanan paling atas pada blog ini.

Salah satu fungsi autoresponder yang sangat powerful adalah bisa kirim email secara massal tapi tetap bisa memberikan sentuhan personal, seperti memberi sapaan dengan menyebut nama Anda dan "To" emailnya bisa dikirim personal atau muncul satu-satu di addres email tujuan, meskipun sebenarnya email tersebut Anda kirimkan ke banyak orang sekaligus.

Kelebihan lain autoresponder, bisa kirim email otomatis secara autoreply. Contoh aplikasi penggunaannya pada blog: Ada blog yang menggunakan autoresponder dengan memberikan email ucapan terima kasih setiap kali ada pengunjung yang meninggalkan komentar di blognya. Terus ada blog yang Form Contact di blognya menggunakan autoresponder yang bisa mengirimkan message kepada admin blognya.

Kedua contoh diatas adalah contoh penggunaan autoresponder yang tepat. Tapi kali ini yang akan saya bahas adalah contoh penggunaan autoresponder email yang salah tempat. Yaitu mengaktifkan autoresponder email pada Milis.

Mengapa mengaktifkan autoresponder email pada Milis saya sebut sebagai kurang tepat? Sebelum saya jelaskan alasannya, baiknya Anda lihat dulu contoh email dari autoresponder yang salah tempat tersebut saya kutip dari Milis seperti di bawah ini:

From: S******o P*****toro
Date: Fri, 14 May 2010 09:33:49 +0800
To:
Subject: [Telematika] AUTO: S******o P*****toro is out of the office (returning 05/17/2010)

I am out of the office until 05/17/2010.


Note: This is an automated response to your message "[Telematika] ORARI YB0Z akan memimpin Asia-Australia pada Latihan Komunikasi Emergency Dunia 15 Mei 2010" sent on 5/14/2010 9:04:57 AM.

This is the only notification you will receive while this person is away.


Sebenarnya saya sudah cukup lama mengamati email salah satu anggota Milis ini, namun baru hari ini saya terdorong untuk menuliskannya di blog ini. Di Tatib Milis kami, dan saya rasa semua Milis, jelas-jelas disebutkan agar tidak mereply email dengan memberikan kalimat-kalimat pendek tak penting yang bukan merupakan poin tambahan pada email yang telah dikirimkan ke Milis, meskipun itu hanya sekedar ungkapan seperti: "Terima kasih infonya, terima kasih sharingnya bla.....bla.....bla..." Apalagi ini hanya sekedar pemberitahuan "Maaf saya sedang tidak ada di tempat." Terus terang itu sebuah reply yang sangat tidak penting dan salah tempat menurut saya. Anggota Milis lainnya kan bukan klien dia yang perlu diberi email basa-basi seperti itu.

Inilah salah satu efek negatif punya Blackberry atau jika Anda sudah mengaktifkan push email pada ponsel Anda. Setiap orang biasanya secara reflek akan tergerak melongok mengecek begitu terdengar alert email masuk ke ponselnya.

Dan coba bayangkan, bagaimana kalau itu terjadi pada diri Anda? Bagaimana reaksi Anda ternyata email yang masuk tersebut hanya berisi kata-kata informasi yang sangat tak penting itu? Bayangkan lagi email tak penting itu sudah masuk bak Message blasting menyerbu dan mem-broadcast masuk ke inbox email anggota Milis yang jumlahnya mencapai ribuan.

Orang bijak pernah berkata: Teknologi itu bersifat netral. Jangan pernah menyalahkan teknologi. Tidak ada teknologi yang salah. Salah dan benar tergantung dari si penggunanya sendiri apakah sudah tepat mengaplikasikan teknologi tersebut pada koridornya yang tepat. Bukankah demikian? Atau Anda punya pendapat berbeda dan pengalaman lain mengenai pemanfaatan teknologi autoresponder ini?

Inilah 3 Kerugian Kalau Anda Tidak Suka Menulis

Sekretaris
Kalau di artikel sebelumnya saya sempat menulis tentang 3 Keutungan Yang Akan Anda Dapatkan Dengan Menulis, maka kali ini saya ingin menulis sebaliknya. Yaitu apa, sih yang menjadi kerugian Anda kalau tidak suka menulis? Apa sebegitu penting keahlian tulis-menulis dibutuhkan di bidang pekerjaan Anda?

Saya harap Anda setuju dengan saya, bukankah hampir tidak ada satupun pekerjaan modern yang menuntut untuk berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain bisa dipisahkan dari unsur yang namanya tulis-menulis. Betul? Bukankah seringkali koordinasi dengan bawahan dan relasi Anda tidak selalu melalui komunikasi verbal secara langsung, tapi juga lewat tulisan, bukan?

Nah, saya akan berikan 3 saja contoh praktis di lapangan terkait kebergunaan keahlian menulis dalam dunia kerja offline. Saya akan paparkan terutama dari sisi apa, sih yang menjadi kerugiaannya kalau Anda tidak menyukai bidang tulis-menulis. Silahkan Anda simak baik-baik pemaparan saya berikut berdasarkan pengalaman pribadi saya serta pengamatan saya kepada rekan-rekan kerja di tempat pekerjaan saya.

1. Anda kesulitan menulis surat

Kalau Anda bekerja di sebuah perusahaan, terlebih Anda sudah duduk di level managerial rasanya hampir bisa saya pastikan sulit untuk bisa melepaskan diri dari yang namanya membuat surat, baik surat untuk korespondensi antara Anda dengan rekan-rekan kerja Anda, maupun surat-menyurat dengan relasi di luar perusahaan Anda. Betul?

Prakteknya, saya sering menemui orang yang sangat kesulitan untuk menulis surat ini walau itu hanya menulis tulisan selembar saja. Karena apa? Penyebabnya karena dia samasekali tidak suka dan terbiasa untuk menulis. Itu contoh yang pertama yang paling parah. Contoh yang kedua, saya juga beberapa kali menjumpai kawan saya yang butuh berjam-jam hanya untuk menulis surat atau email pendek saja.

Pertanyaan saya kepada Anda mengapa ada orang yang begitu kesulitan menulis surat? Jawabnya, yang menjadi penyebabnya sangat jelas karena orang tersebut pertama tidak pernah pacaran seperti di era jaman muda saya dulu yang masih suka pacaran pakai surat-suratan. He He He. Kedua, sudah jelas karena orangnya memang tak suka samasekali dengan kegiatan tulis menulis apalagi ngeblog sama seperti saya ini. Karena kalau orang sudah terbiasa menulis, menulis surat itu menjadi pekerjaan sepele yang sangat mudah. Ini kerugian yang pertama.

2. Bahasa Anda kurang logis dan sulit dicerna orang lain

Anda jangan berpikir dan selalu menyimpulkan kalau lulusan sarjana S1 dan level seorang manager selalu tulisannya lebih baik, tidak selalu. Yang seringkali terjadi justru sebaliknya. Saya banyak menjumpai rekan-rekan kerja saya yang notabene bukan orang biasa apalagi bodoh tapi tulisannya bertolak belakang, samasekali tidak mencerminkan kalau dia itu seorang intelektual apalagi level seorang manager sebuah perusahaan besar.

Mengapa saya berani mengatakan begitu, kalau kawan saya tersebut bahasa tulisannya tidak mencerminkan seorang intelektual dan seorang manager? Karena cara dia menulis sangat berbeda jauh dengan kepandaian bicaranya saat memimpin rapat. Cara menulisnya tidak logis, kalimatnya tidak runtut, berputar-putar sehingga sulit sekali untuk dicerna. Padahal, seandainya saja dia suka dan sering menulis saya jamin tulisannya tidak akan seperti itu. Berputar-putar tak karuan yang membuat orang bingung menangkap inti pesan yang disampaikannya.

Nah, kerugian kedua kalau Anda tidak suka menulis, tulisan Anda akan menjadi kurang logis dan sulit dicerna oleh orang lain karena tulisan yang baik hanya bisa didapat kalau Anda sering menulis. Anda jangan pernah berpikir hanya berbekal belajar teori tata bahasa saja Anda sudah pandai membuat tulisan yang baik? Tidak. teori saja tak cukup, Anda butuh sering praktek menulis.

3. Ketergantungan yang tinggi kepada orang lain

Anda pernah bepergian keluar negeri? Coba bayangkan misalnya Anda tidak menguasai bahasa penduduk setempat, terus penduduk di situ juga tidak menguasai bahasa Anda dan juga tidak menguasai Inggris. Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan orang-orang tersebut? Pengalaman ini pernah saya alami saat berkunjung ke negeri gajah putih Thailand. Dan analogi ini sangat berhubungan dengan kondisi yang dialami oleh orang di perusahaan yang tidak suka menulis.

Pertanyaan saya bagaimana cara saya berkomunikasi dengan orang-orang Thailand tersebut? Tentu yang paling mudah adalah pakai jasa Tour Guide atau seorang penerjemah yang menjadi mediator saya dengan orang Thailand tersebut untuk berkomunikasi. Contoh ini persis seperti di pekerjaan pun begitu saya mempunyai contoh nyata, benar-benar nyata, kawan saya seorang manager yang kemana-mana selalu butuh sekretaris untuk sekedar memberikan instruksi singkat (memo) ke bawahan apalagi menulis dan membalas email. Orang ini kemana-mana sulit untuk dipisahkan dengan sekretarisnya. Mengapa? Karena memang dia tidak bisa dan terbisa menulis dan membuat tulisan yang kalimatnya baik dan enak dibaca oleh bawahannya.

Ini kerugian ketiga kalau Anda tidak suka menulis. Anda sangat tergantung dengan orang lain. Anda tidak mandiri.

Itulah setidaknya minimal 3 (tiga) hal kerugian yang akan Anda alami di bidang pekerjaan jika Anda tidak suka menulis. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda masih sering kesulitan untuk menulis?

Inilah 15 Ciri Pembaca Kreatif

Membaca KreatifArtikel ini saya tulis untuk melanjutkan tulisan saya sebelumnya yang berjudul: "Membaca Kreatif Untuk Kreatif Menulis", sekaligus ingin menanggapi artikel Mas Jeprie yang berjudul 5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Menulis Anda. Saya tertarik dan ingin mengomentari terutama pada point tentang pentingnya standar tulisan dan perlunya membaca sebagai langkah meningkatkan kema

Terus terang, saya sendiri tak pernah mematok standar dalam tulisan saya. Mematok tulisan saya harus bisa mencapai standar seperti tulisan si A atau si B misalnya.Yang ada saya hanya melakukan continuos improvement saja tanpa henti dalam menulis. Saat masa diawal-awal saya menulis atau ngeblog, saya sering mencermati gaya menulis orang lain, dengan salah satunya menerapkan teknik "Membaca Kreatif".

Kalau berbicara style atau gaya menulis, pada dasarnya saya tak punya kiblat, fokus untuk mengagumi kepada penulis tertentu. Selama ini saya lebih menitikberatkan pada isi dari tulisan atau bukunya daripada fanatisme kepada seorang pengarang tertentu. Namun, saya juga adakalanya melihat siapa pengarangnya sebagai salah satu alasan saya sebelum untuk memutuskan membeli sebuah buku.

Kembali kepada Membaca Kreatif, Apa itu Membaca Kreatif? Seperti sudah saya singgung di tulisan saya sebelumnya, Membaca Kreatif adalah sebuah proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan baru yang terdapat dalam sebuah bacaan. Kemudian melakukan komparasi perbandingan dengan pengetahuan-pengetahuan yang pernah kita dapatkan sebelumnya.

Dalam sudut pandang penulis, teknik membaca yang seharusnya kita lakukan adalah tidak hanya sekedar membaca dan memahami isinya, tapi harus sudah lebih jauh dari itu, yaitu dengan menarik benang merah semua bacaan-bacaan yang pernah kita baca, kemudian bersikap analitis, kritis dan memperbandingkan semua bacaan-bacaan yang pernah kita baca sebelumnya. Termasuk, pengalaman-pengalaman hidup yang pernah kita alami. Ini baru namanya proses Membaca Kreatif.

Bagaimana teknis membaca yang baik bagi penulis? Teknisnya seperti apa? Kalau membaca biasa, bukan untuk kepentingan menulis tuntutan hanya pada memahami isi bacaannya saja sudah cukup. Namun kalau pada membaca untuk tujuan menulis, yang harus Anda lakukan adalah dengan mencermati lebih dalam dan detil tulisannya. Contoh, mengamati seperti: Cara penulisnya memaparkan, cara penulis menyusun alur kalimat dan alinea, cara penulis membuat plot (kalau dalam cerita fiksi), cara penulis membuat judul, cara penulis membuat dan menyimpulkan ide dsb, disamping Anda juga harus memahami dari isi bacaannya.

Proses Membaca Kreatif itulah yang terpenting sejatinya sebagai modal awal untuk menulis yang sebenarnya. Jangan hanya sekedar membaca untuk memahami isinya saja. Kecuali kalau tujuan membaca Anda memang tidak untuk menulis.

Dan kalau berbicara standar tulisan, Anda pada akhirnya nanti, entah kapan, standar orang lain itu justru seharusnya Anda buang jauh-jauh semuanya dan Anda harus punya standar atau karakter sendiri dengan style tulisan sendiri.

Hem, saya rasa semua penulis sepertinya rata-rata akan melewati proses seperti itu.

Saya sebelumnya pernah menulis tentang ini dan pernah mengatakan: Lupakan Teori Menulis. Kebanyakan teori justru malah bikin kita mumet dan minder untuk menulis. Yang harus Anda lakukan dan lebih penting adalah langsung praktek menulis dan terus praktek menulis sambil pelan-pelan diiringi sedikit belajar teori bagaimana cara menulis yang baik.

Karena prakteknya, tak ada orang yang pintar menulis hanya karena belajar teori tok dengan sedikit praktek apalagi tanpa praktek menulis. Tapi sebaliknya, tak sedikit orang yang piawai menulis justru karena otodidak dan karena sudah sering menulis.

Jadi kesimpulannya, kegiatan membaca memang sangat penting buat modal menulis. Tapi membaca saja tanpa melakukan sebuah proses Membaca Kreatif, itu belum cukup untuk memudahkan Anda untuk menulis apalagi bisa terus-menerus kreatif menulis.

Nah, bagaimana dengan Anda? Bagaimana cara Anda membaca dalam kaitannya untuk tulis menulis? Apakah sudah melakukan dengan cara-cara seperti Pembaca Kreatif? Jika sudah, paling tidak, 15 ciri  Pembaca Kreatif yang ditulis oleh Amiruddin Zuhri di bawah ini tentunya ada pada diri Anda. Berikut ciri-ciri dari Pembaca Kreatif:
  1. Kegiatan membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia selesai membaca buku.
  2. Ia mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari
  3. Muncul perubahan sikap serta tingkah laku setelah proses membaca dilakukan.
  4. Hasil membaca akan berlaku dan diingat sepanjang masa.
  5. Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya.
  6. Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau minatnya.
  7. Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dengan menggunakan bacaan sebagai pegangan.
  8. Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap suatu masalah.
  9. Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir.
  10. Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis sederhana terhadap suatu persoalan.
  11. Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja.
  12. Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan.
  13. Semakin kaya ide baik dalam meningkatkan mutu maupun membuat terobosan baru dalam memecahkan persoalan.
  14. Semakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari terus sumber-sumber baru.
  15. Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya wawasan.

Itulah gambaran dari Pembaca Kreatif. Dari 15 ciri yang ada dalam Pembaca Kreatif, kira-kira Anda sudah memenuhi berapa point?

Apakah Keahlian Menulis Berkorelasi Positif Dengan Kemampuan Berbicara?


Writing and Speaking
Di artikel saya sebelumnya, baca "3 Kerugian Kalau Anda Tidak Suka Menulis" sempat saya ada diskusi menarik dengan dua orang sahabat blogger saya, Mas Widodo dan Mbak Hani tentang apakah seorang penulis yang baik sekaligus seorang pembicara yang baik. Dan begitu pun sebaliknya, apakah seorang pembicara yang baik sekaligus juga penulis yang baik.

Kalau dalam contoh tulisan saya kemarin sempat saya berikan contoh kasus. Prakteknya, banyak kawan-kawan saya di level manager yang pandai berbicara, pandai memimpin meeting (rapat) tapi tulisannya hanya biasa-biasa saja, tak semenarik bicaranya bahkan beberapa diantaranya samasekali tak bisa menulis.

Kalau menurut pendapat Anda bagaimana seharusnya? Apakah keahlian menulis dan berbicara memang seharusnya berkorelasi positif? Atau apakah keahlian menulis yang lebih sulit dari berbicara? Atau sebaliknya, keahlian berbicara lebih sulit ketimbang menulis?

Sebelum Anda menjawab pertanyaan saya di atas ada baiknya Anda simak ketiga contoh tokoh di bawah ini. Tokoh ini sangat terkenal dengan keahlian berbicaranya dan sekaligus salah satunya juga pintar menulis. Tokoh pertama seorang dai kondang sejuta umat bernama K.H. Zainuddin MZ, tokoh kedua seorang sastrawan, wartawan juga seorang filsuf (pemikir) bernama Goenawan Mohamad. Dan tokoh ketiga bernama Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). Mari kita bahas satu persatu.

K.H. Zainuddin MZ

Siapa yang tak kenal dengan tokoh K.H. Zainuddin MZ? Tokoh ini sangat terkenal dengan ceramahnya yang memikat, bisa menyihir banyak jamaahnya karena kepiawaian tokoh ini dalam memberikan pidato atau ceramah agamanya. K.H. Zainuddin MZ adalah seorang orator ulung. Semua orang tak akan bisa menyangkal fakta ini.

Namun bagaimana dengan tulisannya?

Ada seorang penulis bernama M. Arief Hakim yang mengatakan tulisan K.H. Zainuddin MZ ternyata tak sebagus pidatonya. Tulisannya, masih kata penulis itu, terasa dangkal, tidak komunikatif, dan tidak sistematis. Selain itu, gaya bahasa dan kalimat-kalimat yang dirangkainya juga terasa kurang bagus dan kurang menarik.

Benarkah begitu? Ehm, kalau saya sendiri memang belum pernah menemui dan membaca satu pun tulisan K.H. Zainuddin MZ di media. Atau apakah ini tanda atau salah satu bukti bahwa K.H. Zainuddin MZ memang kurang piawai menulis sehingga amat jarang menulis dan tulisannya tak banyak yang kita temui di media?

Contoh pertama, K.H. Zainuddin MZ ini menegaskan fakta bahwa keahlian berbicara ternyata tidak sekaligus berkorelasi positif atau otomatis juga pintar menulis.

Goenawan Mohammad

Goenawan Mohamad adalah salah satu contoh tokoh idealis yang keberadannya satu persatu mulai langka di negeri ini. Anda masih ingat dengan peristiwa beberapa bulan yang lalu ketika Goenawan Mohamad mengembalikan uang hadiah dari Bakrie Award beserta bunganya kepada yayasan milik Aburizal Bakrie. Silahkan baca artikel saya yang ini, baca "Alasan Goenawan Mohamad Mengembalikan Bakrie Award Membuat Saya Jadi Sedih" kalau Anda belum sempat membacanya.

Goenawan Mohamad ini adalah salah satu contoh penulis yang baik. Tulisan-tulisan Goenawan Mohamad sangat memikat karena tulisannya sangat terjaga tata bahasa, irama dan konsistensi kualitasnya di setiap tulisannya. Tetapi, sekaligus tulisannya punya banyak variasi dalam pembukaan dan ending dengan nada, cara, dan teknik yang sangat bervariasi, sehingga terasa indah dan enak dibaca. Tulisan Goenawan Mohamad tidak berkesan menggurui tapi mengajak berpikir kepada pembacanya.

Lalu bagaimana dengan kemampuan berbicara Goenawan Mohamad? Ternyata kemampuan berbicara Goenawan Mohamad tak sebagus tulisannya, sebagus lirik puisi-puisi ciptaannya yang sangat kuat dan memukau. Gaya dan retorika pidatonya cenderung datar-datar saja dan kurang memikat. Saya mengatakan kurang memikat di sini bukan tidak berbobot, ya. Tidak. Tapi hanya cara menyampaikannya saja yang kurang menarik.

Saya tak hendak mensejajarkan diri dengan Goenawan Mohamad, tetapi faktanya betapa apa yang terjadi pada Goenawan Mohamad ini sedikit mirip dengan kasus diri saya. Saya merasa, meski waktu dulu masih menjadi seorang supervisor di Malang pernah juara 2 dalam lomba presentasi sesama teman supervisor di perusahaan tempat saya bekerja tapi saya tetap merasa gaya pidato atau presentasi saya jelek. Saya boleh Narsis sedikit, tetap tak semenarik seperti tulisan saya yang kata beberapa kawan saya katanya menarik. He He.

Semoga Anda setuju dengan saya, terlebih kalau Anda adalah seorang intelektual sebuah pidato menarik atau tidak seharusnya bukan dari bungkusnya, cara menyampaikannya, tapi dari bobot isi materi atau pesan yang disampaikannya. Betul?

Emha Ainun Nadjib

Sengaja saya tak memberikan predikat apa-apa kepada tokoh satu ini di awal paragaraf saya di muka. Cak Nun begitu Emha Ainun Nadjib sering disapa adalah salah satu tokoh langka yang tak banyak dan sedikit mirip dengan Goenawan Mohamad karena kelangkaannya ini. Mengapa langka? Karena sulitnya mendiskripsikan tokoh yang satu ini dengan baik yang lebih tepat tokoh apa Cak Nun ini. Karena hampir semua predikat bisa disandanganya dengan baik. Dibilang seorang Agamawan iya karena Cak Nun memang salah satu tokoh Islam. Namun selain dia seorang tokoh agama, Cak Nun juga sekaligus seorang penulis, seniman, budayawan, sastrawan, dan sekaligus cendekiawan.

Kalau Anda tetap bertanya ke saya Cak Nun itu sebetulnya yang paling pas tokoh apa? Saya tetap hanya bisa bilang saya tak bisa jawab karena sangat jarang menjumpai seorang tokoh yang bisa menguasai banyak talenta seperti Cak Nun ini.

Nah, dalam hal menulis dan berbicara pun demikian, kemampuan menulis Cak Nun sudah tidak bisa diragukan lagi karena sudah banyak buku-bukunya tersebar di toko buku, baik buku sastra seperti kumpulan cerpen, novel dan buku-buku tentang politik dan agama. Dan yang terpenting kemampuan pidato atau berbicaranya sama-sama baiknya dengan kemampuan menulisnya.

Terakhir sekarang kesimpulannya: Apakah Keahlian Menulis Berkorelasi Positif Dengan Kemampuan Berbicara? Saya rasa pertanyaan ini kurang tepat jadi Anda tidak usah repot-repot menjawabnya karena prakteknya kebanyakan memang sangat jarang menjumpai orang yang bisa seperti tokoh Cak Nun yang multi talenta itu, pandai menulis juga pandai berbicara. Yang lebih tepat pertanyaannya sebetulnya adalah Apakah seorang pembaca yang baik adalah sekaligus penulis yang baik?

Nah, jika Anda tertarik dengan tulis-menulis dan ingin tahu bagaimana ciri-ciri pembaca yang baik, silahkan lanjutkan baca artikel saya yang ini "Membaca Kreatif Untuk Kreatif Menulis" dan artikel "Inilah 15 Ciri Pembaca Kreatif". Semoga tulisan ini bermanfaat dan selamat menulis!

Inilah 5 Cara Paling Goblok Untuk Belajar Menulis


Writing
Setelah membaca buku tentang pengusaha gila dan nyeleneh bernama Bob Sadino yang berjudul "Belajar Goblok Dari Bob Sadino" saya jadi ikut-ikutan kerasukan virus gila dan goblok dari Om Bob. Ha... Ha...Ha... Hanya bedanya saya belum kerasukan virus enterpreneurnya untuk menjadi pengusaha tapi baru kerasukan falsafah-falsafah hidup Bob Sadino yang menurut saya amat menarik.

Berikut ini adalah pelajaran yang bisa saya petik setelah membaca buku tersebut. Saya olah terkait dengan dunia kepenulisan. Dan hasilnya, saya sudah menemukan 5 Cara Paling Goblok Untuk Belajar Menulis yang bisa membuat Anda manjadi lebih mudah untuk menulis. Selamat membaca.

1. Tidak usah sekolah tinggi-tinggi

Semakin tinggi Anda sekolah semakin tinggi pula sifat sok jaim yang tertanam pada diri Anda. Sok ingin tulisannya disebut intelek, lah. Sok ingin tulisannya dipuji hebat, lah. Sok ingin agar tulisan Anda dianggap berbobot, lah. Dan masih banyak sok-sok jaim yang lain, yang intinya agar Anda diakui eksistensinya sebagai penulis hebat oleh orang lain karena mentang-mentang ijazah Anda tinggi.

Jadi buang itu semua. Maksudnya persepsi itu, ya jangan ijazah Anda yang dibuang. :D Anda lebih baik mengaku tak pernah sekolah seperti Pramoedya Ananta Toer yang tak jelas pendidikan formalnya apa, atau boleh mengaku sarjana tapi tak pernah lulus kuliah seperti Emha Ainun Najib (Cak Nun) agar beban sok jaim tadi tidak menghambat Anda untuk enjoy menulis. Setuju?

2. Tidak usah ikut kursus atau sekolah menulis

Kursus menulis apa memang bisa mendidik Anda menjadi pintar menulis? Tidak selalu. Faktanya, (sorry tak ada data hanya opini pribadi) yang banyak justru karena Anda sudah bayar mahal untuk mengikuti kursus atau sekolah maka Anda justru terbebani BEP (break even point) dan disibukkan dengan baca diktat, buku atau ebook segala macam yang membuat Anda lebih senang membaca ketimbang praktek menulis. Dan yang paling parah Anda jadi pingin cepat balik modal (BEP) dengan banyak menjerat orang untuk menjadi affiliasi Anda untuk ikut kursus itu. Anda sedang belajar menulis, bukan sedang berbisnis online, kan? Fokus, dong! Setuju?

3. Abaikan tata bahasa

Sampai saat ini saya pun masih belum hafal semua aturan tata bahasa cara untuk menulis yang baik dan benar sesuai EYD. Pesan saya silahkan menulis saja. Abaikan semua aturan tata bahasa yang bisa membelenggu Anda itu. Abaikan? Ya, Anda ini ingin belajar menulis, bukan? Bukan sedang jadi guru bahasa Indonesia yang sedang mengajari murid-muridnya bagaimana cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Percaya, deh lama-lama aturan bahasa bagaimana menulis yang baik dan benar sesuai tata bahasa akan bisa dipelajari sambil jalan. Kebanyakan mikir bagaimana cara menulis yang baik dan benar justru membuat Anda tak segera menulis. Setuju?

4. Abaikan pelajaran basi menulis

Ini problem klasik yang hampir dialami semua penulis pemula. Lebih asyik membaca, belajar teori menulis tapi tak segera praktek-praktek menulis. Semua pelajaran menulis itu hanya basi, tahu. Basi? Ya, karena itu hanya pelajaran yang berdasarkan pengalaman orang lain yang telah lewat waktunya. Apa ini bukan basi namanya? Maaf, ini saya mengutip dari pendapat Bob Sadino.

Pertanyaan saya kepada Anda, memang Anda masih suka dengan barang basi, ya? Kenapa tidak mencoba bikin teori sendiri lewat praktek sendiri? Pelajaran teori menulis itu hanya akan mencuci otak Anda, sedikit saya mengutip kata-kata yang biasa disebut Rhenald Kasali, hanya akan menjerat Anda dengan belenggu-belenggu yang mengekang Anda. Setuju?

5. Repetisi praktek, praktek, dan terus praktek

Inti dari semua pelajaran menulis ya praktek. Adanya repetisi belajar menulis dengan praktek dan terus praktek itu lebih memandaikan Anda menulis ketimbang hanya belajar dan membaca buku, termasuk buku teori menulis. Tak peduli buku yang Anda baca adalah hasil karya seorang penulis hebat sekalipun. Setuju?

Pertanyaan saya di akhir tulisan ini: Setuju kah Anda dengan saya pakai cara goblok ini untuk menulis? Jika Anda menjawab kelima-limanya dengan jawaban "Setuju" maka tenang saya tidak akan pernah mengkatai Anda goblok hanya gara-gara mau belajar menulis pakai cara paling goblok ini dari orang goblok seperti saya. Tapi jika kelima-limanya Anda menjawab kompak "Tidak Setuju" maka saya hanya bisa bilang begini kepada Anda, selamat Anda ternyata lebih pintar menulis ketimbang saya. Setuju?

Untuk pertanyaan saya yang paling terakhir jangan bilang lagi tidak setuju, ya! :D