الكريم

Minggu, 17 April 2011

Cara Menjawab Komentar Negatif dalam Tutorial

Cara Menjawab Komentar Negatif dalam Tutorial

Salah satu perbedaan terbesar tutorial di blog dan buku adalah interaktivitas pembaca dan penulis sangat dekat. Pembaca dapat dengan mudah memberi masukan, membantah, atau bahkan seenaknya mencaci penulis. Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap komentar yang bernada negatif?
Tidak menjawab komentar sama sekali bukan langkah yang bagus karena memberi kesan penulis tidak peduli pada pembacanya. Menjawab komentar pun tidak bisa sembarang, terutama jika tulisan kita berada di situs lain. Jawaban kita –secara literal– akan tetap berada di sana selamanya.

Jenis Komentar Negatif yang Sering Muncul

Berikut adalah beberapa jenis kritik negatif yang sering saya temukan dalam sebuah tutorial:

1. Kritik Terhadap Teknik yang Digunakan

Salah satu komentar negatif yang sering muncul dalam tutorial adalah kritik terhadap teknik yang digunakan. Mereka beranggapan bahwa teknik yang digunakan penulis sangat tidak efektif dan membuang waktu. Pemahaman ini salah karena faktanya desain bukan ilmu pasti yang mewajibkan penggunaan metode tertentu. Proses desain bisa menggunakan berbagai cara dan metode yang mungkin sekali berbeda bagi setiap desainer.
Salah satu kritik yang sering saya terima adalah tentang penggunaan Photoshop dalam menggambar objek. Banyak yang beranggapan bahwa cara paling logis adalah menggunakan program vektor atau program 3D. Saya pribadi saat ini merasa sangat nyaman dengan Photoshop dan tidak berminat mempersulit diri dengan belajar program baru. Jika hasilnya sudah cukup bagus dengan Photoshop, kenapa harus menggunakan yang lain? Bahkan saya sendiri tidak yakin jika yang berkomentar bisa melakukan seperti yang dikatakannya. Untuk kritik seperti ini, saya biasanya membela diri dan mengatakan “Anda tidak harus mengikutinya, tapi beginilah cara kerja saya.”

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Menulis Anda

5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Menulis Anda

“Ikatlah ilmu dengan menulisnya”, begitu kata Ali bin Abi Thalib. Menulis bisa membuka jendela informasi baru, menulis bisa mempercepat proses belajar Anda, menulis juga bisa menjadi pekerjaan yang menarik dan menghasilkan. Namun kenyataannya tidak semua orang bisa menulis. Dalam artikel ini, saya akan membahas lima langkah yang akan membantu Anda meningkatkan kemampuan menulis.

1. Membaca

Membaca harus selalu menjadi daftar aktivitas Anda yang pertama. Dengan membaca, artinya Anda mempunyai lebih banyak sumber, referensi, dan informasi untuk ditulis. Membaca di sini tidak berarti harus buku, koran, atau majalah tapi juga halaman-halaman di internet.
Dalam membaca di internet biasakan juga untuk membaca link-link yang disarankan penulis. Baca juga komentar-komentar yang ada, walaupun sekilas, kadang mereka memberikan informasi tambahan. Gunakan fasilitas bookmark untuk menyimpan link-link menarik, siapa tahu salah satunya akan jadi referensi bagus untuk tulisan Anda.

2. Menulis

“The key to writing is writing.” - Sean Connery
“The key to writing is writing”, begitu yang dikatakan Sean Connery ketika berperan sebagai penulis pemenang Pulitzer di film Finding Forrester. Sama halnya seperti berlari, jika Anda ingin menjadi pelari, larilah. Begitu juga dengan menulis. Memang ada pelatihan menulis dengan bermacam teorinya tapi akhirnya mereka akan bilang “Menulislah!”

3. Menentukan Standar Tulisan

Cari penulis yang menurut Anda hebat dan jadikan mereka sebagai standar tulisan Anda. Saya sendiri melakukan ini hingga sekarang. Untuk penulisan buku, saya mengambil Deke mcClelland sebagai standar. Untuk penulisan tutorial di internet, saya berguru pada Constantin Potorac, penulis Psdtuts+. Ketika macet waktu menulis tutorial di internet, saya biasa membaca kembali tulisannya. Untuk penulisan artikel desain, saya sangat menyukai smashingmagazine dan webdesignerdepot. Saya biasa mengamati artikel di sana dan membandingkannya dengan artikel sejenis di situs lain. Dengan cara ini, saya mengetahui apa kelebihannya dan bisa mengaplikasikannya pada tulisan saya.
Mengambil standar tulisan pada penulis-penulis tingkat dunia memang tidak akan membuat Anda lebih hebat dari mereka. Setidaknya, ini akan memacu Anda untuk terus menulis lebih baik.

4. Konsisten dengan Standar Tulisan

Dengan mengambil standar penulisan pada penulis tingkat tinggi, Anda akan dipacu untuk menulis lebih baik. Tentu saja, untuk menghasilkan tulisan terbaik dibutuhkan waktu dan keuletan. Anda tidak akan bisa menghasilkan tulisan yang baik hanya dalam satu atau dua jam. Kondisi ini mungkin membuat Anda mundur dari standar dan akhirnya berpuas diri dengan kualitas seadanya. Di sinilah dibutuhkan konsistensi. Paksa diri Anda untuk selalu menghasilkan tulisan yang lebih baik dari tulisan sebelumnya. Memang berat dan melelahkan namun hasilnya akan sepadan.

5. Mempelajari Skill Lain yang Berhubungan Dengan menulis

Kenyataannya ada banyak penulis dan calon penulis yang siap bersaing dengan Anda. Jika Anda hanya sekedar bisa menulis maka tidak akan ada kelebihannya dengan penulis lain. Oleh karena itu, cobalah untuk mempelajari skill lain yang bisa membuat Anda menonjol.
Misalnya, seorang penulis buku sebaiknya belajar InDesign agar bisa membuat layoutnya sendiri dan bisa bebas bereksperimen. Dengan skill ini, setiap bukunya akan menonjol karena biasanya pengarang lain menggunakan template dokumen yang sama dari penerbitnya. Jika Anda penulis blog, sebaiknya memahami kode-kode dasar HTML seperti pembuatan link atau penulisan class CSS. Bahkan akan lebih bagus lagi jika si penulis bisa melakukan editing gambar sederhana agar tampilan artikel blognya lebih menarik.
Inilah beberapa langkah yang saya temukan sangat efektif untuk meningkatkan kualitas tulisan. Bagaimana menurut Anda, punya tips yang ingin ditambahkan?