الكريم

Jumat, 18 Maret 2011

Inilah 15 Ciri Pembaca Kreatif

Membaca KreatifArtikel ini saya tulis untuk melanjutkan tulisan saya sebelumnya yang berjudul: "Membaca Kreatif Untuk Kreatif Menulis", sekaligus ingin menanggapi artikel Mas Jeprie yang berjudul 5 Langkah Meningkatkan Kemampuan Menulis Anda. Saya tertarik dan ingin mengomentari terutama pada point tentang pentingnya standar tulisan dan perlunya membaca sebagai langkah meningkatkan kema

Terus terang, saya sendiri tak pernah mematok standar dalam tulisan saya. Mematok tulisan saya harus bisa mencapai standar seperti tulisan si A atau si B misalnya.Yang ada saya hanya melakukan continuos improvement saja tanpa henti dalam menulis. Saat masa diawal-awal saya menulis atau ngeblog, saya sering mencermati gaya menulis orang lain, dengan salah satunya menerapkan teknik "Membaca Kreatif".

Kalau berbicara style atau gaya menulis, pada dasarnya saya tak punya kiblat, fokus untuk mengagumi kepada penulis tertentu. Selama ini saya lebih menitikberatkan pada isi dari tulisan atau bukunya daripada fanatisme kepada seorang pengarang tertentu. Namun, saya juga adakalanya melihat siapa pengarangnya sebagai salah satu alasan saya sebelum untuk memutuskan membeli sebuah buku.

Kembali kepada Membaca Kreatif, Apa itu Membaca Kreatif? Seperti sudah saya singgung di tulisan saya sebelumnya, Membaca Kreatif adalah sebuah proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan baru yang terdapat dalam sebuah bacaan. Kemudian melakukan komparasi perbandingan dengan pengetahuan-pengetahuan yang pernah kita dapatkan sebelumnya.

Dalam sudut pandang penulis, teknik membaca yang seharusnya kita lakukan adalah tidak hanya sekedar membaca dan memahami isinya, tapi harus sudah lebih jauh dari itu, yaitu dengan menarik benang merah semua bacaan-bacaan yang pernah kita baca, kemudian bersikap analitis, kritis dan memperbandingkan semua bacaan-bacaan yang pernah kita baca sebelumnya. Termasuk, pengalaman-pengalaman hidup yang pernah kita alami. Ini baru namanya proses Membaca Kreatif.

Bagaimana teknis membaca yang baik bagi penulis? Teknisnya seperti apa? Kalau membaca biasa, bukan untuk kepentingan menulis tuntutan hanya pada memahami isi bacaannya saja sudah cukup. Namun kalau pada membaca untuk tujuan menulis, yang harus Anda lakukan adalah dengan mencermati lebih dalam dan detil tulisannya. Contoh, mengamati seperti: Cara penulisnya memaparkan, cara penulis menyusun alur kalimat dan alinea, cara penulis membuat plot (kalau dalam cerita fiksi), cara penulis membuat judul, cara penulis membuat dan menyimpulkan ide dsb, disamping Anda juga harus memahami dari isi bacaannya.

Proses Membaca Kreatif itulah yang terpenting sejatinya sebagai modal awal untuk menulis yang sebenarnya. Jangan hanya sekedar membaca untuk memahami isinya saja. Kecuali kalau tujuan membaca Anda memang tidak untuk menulis.

Dan kalau berbicara standar tulisan, Anda pada akhirnya nanti, entah kapan, standar orang lain itu justru seharusnya Anda buang jauh-jauh semuanya dan Anda harus punya standar atau karakter sendiri dengan style tulisan sendiri.

Hem, saya rasa semua penulis sepertinya rata-rata akan melewati proses seperti itu.

Saya sebelumnya pernah menulis tentang ini dan pernah mengatakan: Lupakan Teori Menulis. Kebanyakan teori justru malah bikin kita mumet dan minder untuk menulis. Yang harus Anda lakukan dan lebih penting adalah langsung praktek menulis dan terus praktek menulis sambil pelan-pelan diiringi sedikit belajar teori bagaimana cara menulis yang baik.

Karena prakteknya, tak ada orang yang pintar menulis hanya karena belajar teori tok dengan sedikit praktek apalagi tanpa praktek menulis. Tapi sebaliknya, tak sedikit orang yang piawai menulis justru karena otodidak dan karena sudah sering menulis.

Jadi kesimpulannya, kegiatan membaca memang sangat penting buat modal menulis. Tapi membaca saja tanpa melakukan sebuah proses Membaca Kreatif, itu belum cukup untuk memudahkan Anda untuk menulis apalagi bisa terus-menerus kreatif menulis.

Nah, bagaimana dengan Anda? Bagaimana cara Anda membaca dalam kaitannya untuk tulis menulis? Apakah sudah melakukan dengan cara-cara seperti Pembaca Kreatif? Jika sudah, paling tidak, 15 ciri  Pembaca Kreatif yang ditulis oleh Amiruddin Zuhri di bawah ini tentunya ada pada diri Anda. Berikut ciri-ciri dari Pembaca Kreatif:
  1. Kegiatan membaca yang dilakukan tidak berhenti sampai pada saat ia selesai membaca buku.
  2. Ia mampu menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari
  3. Muncul perubahan sikap serta tingkah laku setelah proses membaca dilakukan.
  4. Hasil membaca akan berlaku dan diingat sepanjang masa.
  5. Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan-bahan bacaannya.
  6. Mampu memilih atau menentukan bahan bacaan yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau minatnya.
  7. Mampu memecahkan masalah kehidupan sehari-hari yang dihadapi dengan menggunakan bacaan sebagai pegangan.
  8. Tampak kemajuan dalam cara berpikir atau cara pandang terhadap suatu masalah.
  9. Terbentuk kematangan dalam cara pandang, sikap, dan cara berpikir.
  10. Tampak wawasan semakin jauh ke depan dan mampu membuat analisis sederhana terhadap suatu persoalan.
  11. Ada peningkatan dalam prestasi atau profesionalisme kerja.
  12. Semakin berpikir praktis dan pragmatis dalam segala persoalan.
  13. Semakin kaya ide baik dalam meningkatkan mutu maupun membuat terobosan baru dalam memecahkan persoalan.
  14. Semakin kuat dorongan untuk membaca dan mencari terus sumber-sumber baru.
  15. Semakin enak diajak bertukar pikiran atau pengalaman karena ia semakin kaya wawasan.

Itulah gambaran dari Pembaca Kreatif. Dari 15 ciri yang ada dalam Pembaca Kreatif, kira-kira Anda sudah memenuhi berapa point?

Apakah Keahlian Menulis Berkorelasi Positif Dengan Kemampuan Berbicara?


Writing and Speaking
Di artikel saya sebelumnya, baca "3 Kerugian Kalau Anda Tidak Suka Menulis" sempat saya ada diskusi menarik dengan dua orang sahabat blogger saya, Mas Widodo dan Mbak Hani tentang apakah seorang penulis yang baik sekaligus seorang pembicara yang baik. Dan begitu pun sebaliknya, apakah seorang pembicara yang baik sekaligus juga penulis yang baik.

Kalau dalam contoh tulisan saya kemarin sempat saya berikan contoh kasus. Prakteknya, banyak kawan-kawan saya di level manager yang pandai berbicara, pandai memimpin meeting (rapat) tapi tulisannya hanya biasa-biasa saja, tak semenarik bicaranya bahkan beberapa diantaranya samasekali tak bisa menulis.

Kalau menurut pendapat Anda bagaimana seharusnya? Apakah keahlian menulis dan berbicara memang seharusnya berkorelasi positif? Atau apakah keahlian menulis yang lebih sulit dari berbicara? Atau sebaliknya, keahlian berbicara lebih sulit ketimbang menulis?

Sebelum Anda menjawab pertanyaan saya di atas ada baiknya Anda simak ketiga contoh tokoh di bawah ini. Tokoh ini sangat terkenal dengan keahlian berbicaranya dan sekaligus salah satunya juga pintar menulis. Tokoh pertama seorang dai kondang sejuta umat bernama K.H. Zainuddin MZ, tokoh kedua seorang sastrawan, wartawan juga seorang filsuf (pemikir) bernama Goenawan Mohamad. Dan tokoh ketiga bernama Emha Ainun Nadjib (Cak Nun). Mari kita bahas satu persatu.

K.H. Zainuddin MZ

Siapa yang tak kenal dengan tokoh K.H. Zainuddin MZ? Tokoh ini sangat terkenal dengan ceramahnya yang memikat, bisa menyihir banyak jamaahnya karena kepiawaian tokoh ini dalam memberikan pidato atau ceramah agamanya. K.H. Zainuddin MZ adalah seorang orator ulung. Semua orang tak akan bisa menyangkal fakta ini.

Namun bagaimana dengan tulisannya?

Ada seorang penulis bernama M. Arief Hakim yang mengatakan tulisan K.H. Zainuddin MZ ternyata tak sebagus pidatonya. Tulisannya, masih kata penulis itu, terasa dangkal, tidak komunikatif, dan tidak sistematis. Selain itu, gaya bahasa dan kalimat-kalimat yang dirangkainya juga terasa kurang bagus dan kurang menarik.

Benarkah begitu? Ehm, kalau saya sendiri memang belum pernah menemui dan membaca satu pun tulisan K.H. Zainuddin MZ di media. Atau apakah ini tanda atau salah satu bukti bahwa K.H. Zainuddin MZ memang kurang piawai menulis sehingga amat jarang menulis dan tulisannya tak banyak yang kita temui di media?

Contoh pertama, K.H. Zainuddin MZ ini menegaskan fakta bahwa keahlian berbicara ternyata tidak sekaligus berkorelasi positif atau otomatis juga pintar menulis.

Goenawan Mohammad

Goenawan Mohamad adalah salah satu contoh tokoh idealis yang keberadannya satu persatu mulai langka di negeri ini. Anda masih ingat dengan peristiwa beberapa bulan yang lalu ketika Goenawan Mohamad mengembalikan uang hadiah dari Bakrie Award beserta bunganya kepada yayasan milik Aburizal Bakrie. Silahkan baca artikel saya yang ini, baca "Alasan Goenawan Mohamad Mengembalikan Bakrie Award Membuat Saya Jadi Sedih" kalau Anda belum sempat membacanya.

Goenawan Mohamad ini adalah salah satu contoh penulis yang baik. Tulisan-tulisan Goenawan Mohamad sangat memikat karena tulisannya sangat terjaga tata bahasa, irama dan konsistensi kualitasnya di setiap tulisannya. Tetapi, sekaligus tulisannya punya banyak variasi dalam pembukaan dan ending dengan nada, cara, dan teknik yang sangat bervariasi, sehingga terasa indah dan enak dibaca. Tulisan Goenawan Mohamad tidak berkesan menggurui tapi mengajak berpikir kepada pembacanya.

Lalu bagaimana dengan kemampuan berbicara Goenawan Mohamad? Ternyata kemampuan berbicara Goenawan Mohamad tak sebagus tulisannya, sebagus lirik puisi-puisi ciptaannya yang sangat kuat dan memukau. Gaya dan retorika pidatonya cenderung datar-datar saja dan kurang memikat. Saya mengatakan kurang memikat di sini bukan tidak berbobot, ya. Tidak. Tapi hanya cara menyampaikannya saja yang kurang menarik.

Saya tak hendak mensejajarkan diri dengan Goenawan Mohamad, tetapi faktanya betapa apa yang terjadi pada Goenawan Mohamad ini sedikit mirip dengan kasus diri saya. Saya merasa, meski waktu dulu masih menjadi seorang supervisor di Malang pernah juara 2 dalam lomba presentasi sesama teman supervisor di perusahaan tempat saya bekerja tapi saya tetap merasa gaya pidato atau presentasi saya jelek. Saya boleh Narsis sedikit, tetap tak semenarik seperti tulisan saya yang kata beberapa kawan saya katanya menarik. He He.

Semoga Anda setuju dengan saya, terlebih kalau Anda adalah seorang intelektual sebuah pidato menarik atau tidak seharusnya bukan dari bungkusnya, cara menyampaikannya, tapi dari bobot isi materi atau pesan yang disampaikannya. Betul?

Emha Ainun Nadjib

Sengaja saya tak memberikan predikat apa-apa kepada tokoh satu ini di awal paragaraf saya di muka. Cak Nun begitu Emha Ainun Nadjib sering disapa adalah salah satu tokoh langka yang tak banyak dan sedikit mirip dengan Goenawan Mohamad karena kelangkaannya ini. Mengapa langka? Karena sulitnya mendiskripsikan tokoh yang satu ini dengan baik yang lebih tepat tokoh apa Cak Nun ini. Karena hampir semua predikat bisa disandanganya dengan baik. Dibilang seorang Agamawan iya karena Cak Nun memang salah satu tokoh Islam. Namun selain dia seorang tokoh agama, Cak Nun juga sekaligus seorang penulis, seniman, budayawan, sastrawan, dan sekaligus cendekiawan.

Kalau Anda tetap bertanya ke saya Cak Nun itu sebetulnya yang paling pas tokoh apa? Saya tetap hanya bisa bilang saya tak bisa jawab karena sangat jarang menjumpai seorang tokoh yang bisa menguasai banyak talenta seperti Cak Nun ini.

Nah, dalam hal menulis dan berbicara pun demikian, kemampuan menulis Cak Nun sudah tidak bisa diragukan lagi karena sudah banyak buku-bukunya tersebar di toko buku, baik buku sastra seperti kumpulan cerpen, novel dan buku-buku tentang politik dan agama. Dan yang terpenting kemampuan pidato atau berbicaranya sama-sama baiknya dengan kemampuan menulisnya.

Terakhir sekarang kesimpulannya: Apakah Keahlian Menulis Berkorelasi Positif Dengan Kemampuan Berbicara? Saya rasa pertanyaan ini kurang tepat jadi Anda tidak usah repot-repot menjawabnya karena prakteknya kebanyakan memang sangat jarang menjumpai orang yang bisa seperti tokoh Cak Nun yang multi talenta itu, pandai menulis juga pandai berbicara. Yang lebih tepat pertanyaannya sebetulnya adalah Apakah seorang pembaca yang baik adalah sekaligus penulis yang baik?

Nah, jika Anda tertarik dengan tulis-menulis dan ingin tahu bagaimana ciri-ciri pembaca yang baik, silahkan lanjutkan baca artikel saya yang ini "Membaca Kreatif Untuk Kreatif Menulis" dan artikel "Inilah 15 Ciri Pembaca Kreatif". Semoga tulisan ini bermanfaat dan selamat menulis!

Inilah 5 Cara Paling Goblok Untuk Belajar Menulis


Writing
Setelah membaca buku tentang pengusaha gila dan nyeleneh bernama Bob Sadino yang berjudul "Belajar Goblok Dari Bob Sadino" saya jadi ikut-ikutan kerasukan virus gila dan goblok dari Om Bob. Ha... Ha...Ha... Hanya bedanya saya belum kerasukan virus enterpreneurnya untuk menjadi pengusaha tapi baru kerasukan falsafah-falsafah hidup Bob Sadino yang menurut saya amat menarik.

Berikut ini adalah pelajaran yang bisa saya petik setelah membaca buku tersebut. Saya olah terkait dengan dunia kepenulisan. Dan hasilnya, saya sudah menemukan 5 Cara Paling Goblok Untuk Belajar Menulis yang bisa membuat Anda manjadi lebih mudah untuk menulis. Selamat membaca.

1. Tidak usah sekolah tinggi-tinggi

Semakin tinggi Anda sekolah semakin tinggi pula sifat sok jaim yang tertanam pada diri Anda. Sok ingin tulisannya disebut intelek, lah. Sok ingin tulisannya dipuji hebat, lah. Sok ingin agar tulisan Anda dianggap berbobot, lah. Dan masih banyak sok-sok jaim yang lain, yang intinya agar Anda diakui eksistensinya sebagai penulis hebat oleh orang lain karena mentang-mentang ijazah Anda tinggi.

Jadi buang itu semua. Maksudnya persepsi itu, ya jangan ijazah Anda yang dibuang. :D Anda lebih baik mengaku tak pernah sekolah seperti Pramoedya Ananta Toer yang tak jelas pendidikan formalnya apa, atau boleh mengaku sarjana tapi tak pernah lulus kuliah seperti Emha Ainun Najib (Cak Nun) agar beban sok jaim tadi tidak menghambat Anda untuk enjoy menulis. Setuju?

2. Tidak usah ikut kursus atau sekolah menulis

Kursus menulis apa memang bisa mendidik Anda menjadi pintar menulis? Tidak selalu. Faktanya, (sorry tak ada data hanya opini pribadi) yang banyak justru karena Anda sudah bayar mahal untuk mengikuti kursus atau sekolah maka Anda justru terbebani BEP (break even point) dan disibukkan dengan baca diktat, buku atau ebook segala macam yang membuat Anda lebih senang membaca ketimbang praktek menulis. Dan yang paling parah Anda jadi pingin cepat balik modal (BEP) dengan banyak menjerat orang untuk menjadi affiliasi Anda untuk ikut kursus itu. Anda sedang belajar menulis, bukan sedang berbisnis online, kan? Fokus, dong! Setuju?

3. Abaikan tata bahasa

Sampai saat ini saya pun masih belum hafal semua aturan tata bahasa cara untuk menulis yang baik dan benar sesuai EYD. Pesan saya silahkan menulis saja. Abaikan semua aturan tata bahasa yang bisa membelenggu Anda itu. Abaikan? Ya, Anda ini ingin belajar menulis, bukan? Bukan sedang jadi guru bahasa Indonesia yang sedang mengajari murid-muridnya bagaimana cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Percaya, deh lama-lama aturan bahasa bagaimana menulis yang baik dan benar sesuai tata bahasa akan bisa dipelajari sambil jalan. Kebanyakan mikir bagaimana cara menulis yang baik dan benar justru membuat Anda tak segera menulis. Setuju?

4. Abaikan pelajaran basi menulis

Ini problem klasik yang hampir dialami semua penulis pemula. Lebih asyik membaca, belajar teori menulis tapi tak segera praktek-praktek menulis. Semua pelajaran menulis itu hanya basi, tahu. Basi? Ya, karena itu hanya pelajaran yang berdasarkan pengalaman orang lain yang telah lewat waktunya. Apa ini bukan basi namanya? Maaf, ini saya mengutip dari pendapat Bob Sadino.

Pertanyaan saya kepada Anda, memang Anda masih suka dengan barang basi, ya? Kenapa tidak mencoba bikin teori sendiri lewat praktek sendiri? Pelajaran teori menulis itu hanya akan mencuci otak Anda, sedikit saya mengutip kata-kata yang biasa disebut Rhenald Kasali, hanya akan menjerat Anda dengan belenggu-belenggu yang mengekang Anda. Setuju?

5. Repetisi praktek, praktek, dan terus praktek

Inti dari semua pelajaran menulis ya praktek. Adanya repetisi belajar menulis dengan praktek dan terus praktek itu lebih memandaikan Anda menulis ketimbang hanya belajar dan membaca buku, termasuk buku teori menulis. Tak peduli buku yang Anda baca adalah hasil karya seorang penulis hebat sekalipun. Setuju?

Pertanyaan saya di akhir tulisan ini: Setuju kah Anda dengan saya pakai cara goblok ini untuk menulis? Jika Anda menjawab kelima-limanya dengan jawaban "Setuju" maka tenang saya tidak akan pernah mengkatai Anda goblok hanya gara-gara mau belajar menulis pakai cara paling goblok ini dari orang goblok seperti saya. Tapi jika kelima-limanya Anda menjawab kompak "Tidak Setuju" maka saya hanya bisa bilang begini kepada Anda, selamat Anda ternyata lebih pintar menulis ketimbang saya. Setuju?

Untuk pertanyaan saya yang paling terakhir jangan bilang lagi tidak setuju, ya! :D

Rabu, 16 Maret 2011

Doaku Untukmu

Doaku Untukmu

Kudengar berita tentang sakitnya beberapa saudaraku. Mereka yang masih di usia produktif, sekitar 40-an, tetapi mengalami sakit yang cukup parah. Mereka yang seharusnya menikmati kesehatan, malah menjadi kuatir karenanya. Ada yang sakit Hepatitis C, kena stroke, atau terkena penyakit kanker. Hidup tak selalu mulus sesuai rencana. Ada kalanya terjadi hal-hal yang di luar perkiraan semacam ini. Apa pun penyebabnya, entah dari kebiasaan dan pola hidup yang kurang baik, atau sepertinya tanpa sengaja terkena melalui transfusi darah. Berita penyakit semacam ini, membuat kondisi yang bersangkutan dan tentunya orang-orang terdekatnya menjadi porak-poranda. Morat-marit.
Kita hanya bisa menjaga kesehatan kita. Yang sudah diberikan oleh-Nya. Namun, ketika sudah menjaga, masih juga terkena, kuyakin ada rencana di balik ini semua. Doaku untukmu. Teman, sahabat, saudaraku. Yang kukenal baik ataupun yang belum kukenal. Yang malam ini berteriak putus asa dengan semua pengobatan yang seolah tak menghasilkan solusi apa pun. Yang malam ini memikirkan dari mana biaya untuk pengobatan yang jumlahnya besar sekali itu, sementara rekening di bank sudah mulai menipis.
Doaku untukmu.
Aku percaya, Tuhan tak pernah tutup mata akan semua kejadian yang menimpamu. Kamu tidak sendirian, kamu punya teman seperjalanan. Kamu punya keluarga yang mengasihimu. Dan terlebih lagi, kamu punya Tuhan.
Begitu pula bagi mereka yang ditimpa kemalangan. Sakit hati berkepanjangan. Kemarahan terpendam. Luka tak berkesudahan. Bukan sakit fisik, tapi luka di hati. Kamu tidak sendirian. Kamu bisa serahkan semua kekuatiranmu pada Tuhan. Dia yang tahu persis semua yang terjadi pada dirimu. Mungkin dengan senyum ceria kau berusaha tutupi semuanya. Mungkin kau tak mau membuat orang-orang kuatir. Namun, kau tak harus ‘jaim’ (jaga ‘image’) di depan Tuhan. Dia tahu persis apa yang terjadi padamu. Kekuatiranmu, kemarahanmu, sedihmu, gundahmu, ketakutanmu. Serahkan pada-Nya. Dia akan bukakan jalan. Mungkin berbeda dengan pikiranmu, mungkin berbeda dengan rencanamu. Tetapi, Dia yang paling tahu. Dia akan sediakan jalan tersendiri apabila kaupercayakan hidupmu pada-Nya. Sekali lagi, mulai detik ini.
Doaku untukmu.
Untuk mereka yang tengah berduka. Untuk mereka yang bersedih. Kalau hari ini begitu memilukan, bukan berarti esok tak ada harapan. Kalau hari ini begitu mengecewakan, bukan berarti besok tak mungkin ada kebahagiaan. Menjadi bahagia adalah pilihan. Tak perlu menunggu keadaan untuk menjadi lebih baik, baru memutuskan untuk bahagia.
Bahagia itu ada: saat ini. Hari ini. Detik ini.
Doaku untukmu, semoga kau temukan bahagiamu hari ini. Dalam kondisi apa pun yang tengah kauhadapi.

* teriring doa yang tulus bagi mereka yang menjerit kesakitan dan dipenuhi ketakutan saat ini. Tuhan takkan biarkanmu sendiri.

Kami Memang Bersahabat




Saya kenal Lini atas referensi seorang teman. Dia tak pernah pelit membagi ilmunya, padahal awalnya dia tak kenal saya sama sekali. Dalam hati diam-diam saya mengagumi keterbukaannya dan tidak simpan-simpan ilmu sama sekali ketika saya bertanya ini dan itu seputar penerbitan. Sampai suatu ketika, dia mengajak saya bergabung dengan Yuk Nulis. Mengapa tidak? Bersahabat dengan seorang Lini yang terbuka membuat saya melihat banyak hal seputar penulisan yang sebelumnya tidak saya ketahui. Yang saya lakukan hanyalah menulis sesuai ‘mood’ yang timbul tanpa peduli akan EYD, pemenggalan kalimat, dan segala yang seolah berbau teknis. Padahal untuk jadi penulis yang baik, harus setidaknya menguasai hal-hal tersebut.
Persahabatan itu tercipta. Seolah terjadi begitu saja, tetapi saya yakin semua sudah berada pada jalur-Nya. Bukanlah kebetulan saya dipertemukan dengannya dan belajar banyak pula dari dirinya. Ketika saya pulang ke Jakarta, Lini berinisiatif mengajak beberapa Nulisers lainnya untuk bertemu muka dengan saya. Senangnya dianggap bagian keluarga. Hal yang sampai hari ini terasa bagi saya adalah saya tak pernah merasa asing walaupun saya tinggal jauh dari mereka. Walaupun saya berada di negeri ‘pho’ ini dan mereka tersebar di berbagai kota di Indonesia, kami membina persahabatan yang kuat lewat milis Yuk Nulis.
Lini berani menerbitkan bukunya sendiri. Buku My Life is an Open Book itu sudah saya baca dan saya kagumi kejujurannya. Dia selalu memotivasi kami, anak-anak TK Yuk Nulis dengan kata-kata, “ Bagus,” namun tak lupa mengingatkan kami juga untuk terus belajar. Mungkin ada kalanya dia seolah seorang Ibu Kos yang tiba-tiba rewel ke anak kosnya, namun itu karena kepeduliannya.
Femi.
Femi adalah teman sekampung saya dari Palembang, adik kelas saya di SMU yang sama. Dia juga sahabat saya yang jadi dekat karena wadah YN. Tak terbilang besarnya motivasi yang saya terima dari Femi yang sering ‘chatting’ di malam hari bersama saya. Dari dia saya banyak belajar juga untuk marketing dan sejenisnya. Karena saya sebetulnya pribadi yang pemalu (percaya gak percaya, deh hahaha). Dari dia saya dapatkan banyak ide pula untuk menuangkan karya kami dalam proyek bersama.
Sahabat-sahabat penulis di YN.
Jumlahnya makin hari makin banyak saja. Ada Angel, Anita, Grace, Hanna, Dede, Tina, Shandra, San San, Rini, Vero, Rosa, Ratna, dan Simon yang tergabung di proyek buku ‘Kamu Bagian dari Hidupku’ yang menceritakan tentang persahabatan kami yang diangkat dari apa yang sudah kami alami. Tanpa sadar, selama kami di YN, kami juga membina apa yang dinamakan persahabatan. Yuk Nulis sudah jadi rumah saya, sudah jadi bagian penting dalam hidup saya. Sama pentingnya dengan nulisers yang belum disebutkan di atas: Imel, Mbak Henny, Ode, Olyvia, Udo Indra, Daesy, Irene, Suyeni, Agnes, Shafira, Martha, Levina, Felicia, Malinda, dan maafff kalau banyak nama yang tak disebutkan satu per satu…Tapi, kalian juga sahabatku yang dekat di hatiku.
Dan ketika sahabat-sahabatku tengah berjuang untuk menerbitkan buku ‘Kamu Bagian dari Hidupku’ itu tadi dengan upaya menjual merchandise berupa kaos ‘limited edition’ yang sudah ditulis oleh Femi di notes-nya dan ditanggapi Lini pula di notes-nya. Aku hanya bisa bersyukur dan tersenyum, sekaligus menggores hari dengan percaya akan kekuatan persahabatan itu sendiri. Saling berbagi, saling membantu, dan dengan berdoa juga…Smoga kaosnya lakuuu biar bukunya bisa cepat terbit. Amin:)

Ingat! Tidak ada Kesuksesan Instant


Ingat Tidak ada Kesuksesan INSTANT!
Sukses berbisnis baik online maupun offline perlu perjuangan, perlu pengalaman, perlu ketekunan, perlu pengetahuan yang terus dan selalu berkembang
Punya modal saja tidak cukup, Joint di bisnis bagus ataupun joint diawal program belum menjamin anda bisnis sukses
Banyak sekali pendapat yang mengatakan kunci sukses di bisnis online... ada yang mengatakan harus pandai merekrut, anda harus pandai menjual, anda harus bekerja sama dengan upline, anda harus menjalankan secara online dan offline dll macam macam
Yang diperlukan sebenarnya hanya anda mengerti terhadap bisnis anda, perlakukan seperti kendaraan anda bisa mobil atau motor yang bisa anda kendarai untuk menuju tempat tujuan yang anda inginkan
Pilihlah kendaraan yang tepat dengan keahlian, kesenangan, dan keinginan anda, anda menyukai F1 pilihlah mobil yang sesuai... anda menyukai GP silahkan cari motor yang sesuai dan selanjutnya pelajarai cara mengendarai, mesin, ban, gigi, dll sampai anda mampu seperti schumacher
Jangan berkecil hati jika anda harus memulai start dari roadrace tingkat kampung... tapi yang paling penting adalah harus terus meningkat... terus tumbuh....dan berkembang contoh mulai dari kendaraan 100 cc 150 cc 200 cc 250 cc 500 cc dst semakin anda berlatih maka semakin handal dalam mengendarai kendaraan anda


MLM Online Untung atau Rugi?

Keuntungan utama menjalankan MLM secara ONLINE :

1. Memperluas jaringan tanpa batas.

Untuk mensponsori orang dari jarak jauh atau memperluas
jaringan sampai ke luar daerah atau bahkan luar negeri tentu
bukan hal yang mudah. Kalau secara offline berarti Anda harus
mengunjungi daerah tersebut dan melakukan kegiatan prospekting
dan presentasi selama beberapa hari disana. Tingkat
keberhasilannya pun belum tentu tinggi. Lain halnya jika Anda
menggunakan media online berupa website. Situs web Anda dengan
mudah sekali bisa ditemukan dan diakses oleh banyak orang dari
berbagai daerah bahkan dari luar negeri. Penulis sendiri
memiliki grup bisnis yang besar hingga ribuan orang di luar
daerah tanpa pernah bertemu atau kenal sebelumnya dengan
mereka. Downline Saya tersebut menemukan situs web Saya dari
sebuah iklan baris online kemudian ia mempelajari sendiri dan
akhirnya bergabung serta mengembangkan bisnisnya di daerah
tempat ia tinggal. Hampir ditiap daerah di Indonesia Saya
telah memiliki banyak downline dari hasil rekrut secara online
melalui website.

2. Hemat tenaga dan biaya.

Bagi Anda yang menjalankan bisnis MLM secara offline tentu
harus sering prospekting, presentasi dan follow-up yang cukup
melelahkan belum lagi jika ditolak oleh prospek sehingga
membuat Anda down. Jika Anda memiliki website, maka hal diatas
tidak akan terjadi. Anda cukup membuat sebuah bahan presentasi
atau semacam ebook maka pengunjung nantinya tinggal membaca
marketing plannya lewat ebook tersebut kemudian memutuskan
akan bergabung atau tidak. Anda akan sangat jarang sekali
menemukan penolakan, ledekan, hinaan dan lain-lain yang
mungkin menyakitkan. Bisa dipastikan orang yang bergabung
adalah mereka yang telah membaca presentasi Anda kemudian
secara sadar dan sukarela bergabung atas keinginan mereka
sendiri.

Tentu saja cara ini akan sangat menghemat tenaga dan waktu
Anda karena website Anda bekerja 7x24 jam. Anda bisa merekrut
orang bahkan pada saat Anda sedang tidur!. Begitu pula jika
Anda ingin menyampaikan informasi kepada seluruh downline maka
cukup kirim email sekali saja melalui mailing list yang sudah
terdapat di website Anda atau melalui jasa pihak ketiga
misalnya: yahoogroups.com. Bandingkan jika secara dikerjakan
secara offline berarti Anda harus kirim surat atau menelpon
banyak downline Anda sehingga jelas akan memakan biaya yang
cukup besar.

Jika perusahaan/grup MLM Anda memiliki website yang canggih
maka kegiatan follow-up dan training biasanya sudah dilakukan
secara otomatis. Setiap kali ada prospek baru yang bergabung
maka sistem akan otomatis mengirim email follow-up selama
beberapa hari kepada prospek tersebut. Begitu juga bagi
anggota yang sudah resmi bergabung maka modul-modul pelatihan
(training) sudah disediakan dan tinggal dibaca atau di
download saja.

Namun demikian menjalankan bisnis MLM secara online bukannya
tidak memiliki kelemahan. Kelemahan yang paling mendasar
adalah :

1. Berkurangnya hubungan antar manusia (human relation)

Bisnis MLM identik dengan bisnis hubungan antar manusia.
Inilah salah satu nilai utama dalam bisnis MLM yakni
meningkatkan kemampuan berkomunikasi/berhubungan dengan orang
lain. Orang yang kuper alias kurang pergaulan bisa mendapat
banyak teman dan peningkatan kemampuan berkomunikasi yang
pesat jika ia serius menjalankan bisnis ini secara offline.
Mau tidak mau seseorang harus belajar berkenalan dengan orang
lain, harus bicara di depan banyak orang melalui presentasi
home meeting, harus biasa ditolak bahkan ditertawakan jika
prospek tidak tertarik. Kesemuanya itu akan menjadikan Anda
pebisnis bermental tangguh. Tidak ada satupun pebisnis sukses
yang tidak menjumpai hambatan di awal karir bisnisnya. Bukan
hambatannya yang jadi masalah tapi bagaimana cara Anda
menyikapi hambatan tersebut. Apakah akan menyerah dengan
hambatan tersebut. Atau maju terus pantang mundur. Jika Anda
menjalankan bisnis MLM secara online maka Saya sarankan agar
melakukan pertemuan secara offline juga khususnys dengan
downline yang satu daerah dengan Anda. Hal ini untuk
mempererat hubungan kerjasama dan saling berbagi pengetahuan.

Mensponsori orang dari jarak jauh melalui internet tidaklah
mudah karena orang yang disponsori harus mau mandiri dan
melakukan hal seperti presentasi dan follow-up offline
sendirian. Upline hanya bisa membantu, memberikan dukungan
dari jauh melalui telepon ataupun email.

2. Memerlukan sarana dan skill berinternet.

Menjalankan bisnis MLM secara online mutlak memerlukan sarana
dan skill berinternet. Sarana yang dimaksud berarti Anda harus
memiliki minimal saluran telpon (dial-up) agar bisa terhubung
dengan jaringan internet. Selain itu juga secara teknis Anda
harus paham cara surfing/browsing, mengirim email, bergabung
ke mailing list, masalah keamanan berinternet dan aturan/tata
cara berinternet lainnya. Bagi mereka yang gaptek (tidak paham
teknologi) akan sulit menjalankan bisnis MLM yang berbasis
internet. Belum lagi mereka harus mampu menjalankan promosi on
line agar situsnya dikunjungi dan dikenal orang. Cukup sulit
membuat suatu website bisa dikenal atau dikunjungi orang lain
karena harus bersaing dengan milyaran website diseluruh dunia.

3. Masih terbatasnya pengguna internet.

Di Indonesia pengguna internet masih sangat sedikit (tidak
signifikan) jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya yang
lebih dari 200 juta. Di Singapura 3 dari 4 penduduknya sudah
mampu mengakses internet. Jika perusahaan MLM Anda masih fokus
di pasar dalam negeri maka sebaiknya tidak mengandalkan 100%
cara online dalam merekrut karena bisa dipastikan grup Anda
akan sulit berkembang apalagi jika banyak pesaing yang melaku-
kan hal yang sama baik pesaing di MLM yang sama maupun di MLM
yang lain.

Bisakah kita jadi Milyuner MLM



BISAKAH MENJADI JUTAWAN MELALUI MLM?


Masalah yang selalu bermain dalam benak usahawan yang baru bergabung dalam
MLM adalah: Bisakah menjadi jutawan melalui MLM? Untuk menjawab persoalan
ini, saya katakan BISA! Saya akan berikan tujuh alasan mengapa Anda bisa
menjadi kaya melalui MLM.

MLM Adalah Bisnis yang Tidak Melibatkan Perantara
Biasanya, perantara inilah yang banyak memperoleh keuntungan dan kekayaan.
Contohnya suatu barang dari pabrik bernilai Rp.5.000,00. Barang tersebut
harus melalui beberapa proses sebelum sampai ke tangan pembeli atau konsumen.
Barang itu akan dibeli oleh distributor tunggal seharga Rp.6.250,00 dan
distributor itu menjualnya kembali kepada pemborong dengan harga Rp.7.500,00.
Seterusnya, dari pemborong sampai ke pengecer dengan harga Rp.8.750,00 dan ke
tangan konsumen dengan harga Rp.10.000,00.

Dengan kata lain, konsumen menanggung segala biaya barang yang melalui
proses perantara yang terdiri dari distributor tunggal, pemborong, dan
pengecer.

Adakah konsumen yang menjadi kaya dari proses jual beli tersebut ? TIDAK.
Distributor tunggal, pemborong, dan pengecerlah yang menjadi kaya. Setiap
tahun mereka bisa membeli mobil baru. Setiap tahun mereka bisa bertamasya ke
dalam dan luar negeri.

Melalui bisnis MLM, barang dari perusahaan bisa langsung diperoleh konsumen
dengan harga sama, contohnya Rp.10.000,00. Walau begitu, barang tersebut
beredar dari satu konsumen ke konsumen lainnya melalui proses rekrutmen.
Pendapatan yang seharusnya dinikmati oleh distributor tunggal, pemborong, dan
pengecer, kini dinikmati oleh sesama konsumen melalui bonus.

Modal Kecil untuk Memulai Bisnis MLM
Jika dilihat lebih jauh, ada empat jenis usaha. Ada usaha dengan modal kecil
dan keuntungan kecil, itulah usaha konvensional. Contohnya pengusaha
kecil-kecilan, seperti pengusaha pasar malam, penjual burger, dan lain-lain.
Ada pula usaha dengan modal besar dengan keuntungan besar pula. Usaha
tersebut adalah usaha impor dan ekspor. Modal yang diperlukan tentu saja
melebihi miliaran rupiah. Ada juga usaha dengan modal besar, tetapi
keuntungannya kecil. Contohnya, membuka kios penjualan bahan bakar. Modalnya
mungkin lebih kurang Rp.250 juta dan keuntungannya tidak sampai Rp.250 juta.

Jangan lupa pula, ada usaha dengan modal kecil, tetapi keuntungannya
berlipat ganda. Itulah MLM (REVELL). Hanya dengan bermodalkan alih belanja
sekitar 130 ribu s/d 520 ribuan, keuntungan yang bisa didapat melebihi
puluhan juta rupiah. Malah ada yang berhasil mendapatkan pendapatan melebihi
ratusan juta rupiah sebulan. Itulah hebatnya bisnis MLM.

Bisnis MLM Dapat Dilakukan dengan Santai dan Menghemat Waktu
Kita semua dianugerahi Tuhan 24 jam setiap hari. Waktu yang digunakan untuk
bekerja adalah 8 jam, waktu yang digunakan untuk bersantai adalah 8 jam dan
waktu untuk tidur adalah 8 jam. Waktu untuk bekerja delapan jam, gunakan
waktu tersebut untuk melakukan hal-hal produktif di bidang apa saja untuk
pekerjaan Anda. Bekerjalah dengan penuh dedikasi dan disiplin. Waktu untuk
tidur juga delapan jam, gunakan waktu tersebut senyaman mungkin. Anda hanya
perlu mengorbankan waktu istirahat Anda yang berjumlah delapan jam.

Gunakan waktu tiga jam saja bagi Anda untuk melakukan bisnis MLM. Waktu yang
digunakan itu akan memberikan manfaat besar dalam kehidupan Anda dan akan
mengubah gaya kehidupan Anda sepenuhnya. Karena itu, Anda bisa menjadi kaya
melalui MLM walau waktu Anda terbatas.

MLM Dilakukan Melalui Proses Penggandaan
Anda tidak bekerja sendirian. Anda menjalankan bisnis ini secara
berkelompok. Anda bisa menggandakan pendapatan bonus melalui perekrutan.
Contohnya, Anda bisa memperoleh pendapatan melebihi puluhan Juta dengan cara
merekrut sampai ribuan anggota.

Perekrutan ribuan anggota bukan dilakukan oleh Anda sendiri. Anda hanya
perlu merekrut sekurang-kurangnya lima atau enam orang. Dari enam orang ini,
akan menjadi 36, 36 menjadi 216 orang, dan 216 berganda kembali menjadi 1.296
orang.

Proses penggandaan anggota tidak dilakukan oleh Anda sendiri. Penggandaan
ini dilakukan oleh downline Anda melalui proses duplikasi atau meniru upline.
Anda hanya merekrut enam orang dan akan terus berkembang dengan sendirinya
melalui proses duplikasi sampai akhirnya menjadi 1.296 orang. Karena itu,
tidak mengherankan Anda bisa menjadi kaya melalui MLM.

Anda Akan Mendapat Bimbingan dari Upline Anda
Jika upline tidak bertanggung jawab dan membimbing Anda, akan sulit bagi
mereka untuk sukses dalam bisnis MLM. MLM hanya bisa berhasil jika upline
membimbing downline untuk melakukan apa yang upline lakukan. Setiap
pengetahuan dan rahasia diberi tahu tanpa ada yang disembunyikan. Kesuksesan
downline adalah kesuksesan upline. Bahkan, jika downline berusaha lebih giat,
dia bisa memperoleh pendapatan melebihi upline. Malah ada usahawan MLM sukses
menandingi uplinenya melalui pendapatan bonus setiap bulan.

Bisnis MLM Merupakan Seni Berhubungan Antara Sesama Manusia
Jangan bimbang jika Anda tidak berpengalaman dan kurang bisa berkomunikasi
dengan orang lain. Karena, upline akan memberikan pengetahuannya dan
memberikan dorongan untuk kesuksesan Anda. Anda tidak perlu bimbang jika
kurang memiliki ilmu pengetahuan karena Anda bisa belajar dari upline Anda
atau usahawan lain yang telah berhasil. Seni berhubungan inilah yang
memperlebar rangkaian bisnis MLM. Kesempatan Anda untuk menjadi jutawan
terbuka luas sama seperti orang lain.

Risiko MLM Lebih Sedikit Dibandingkan Bisnis Lain
Anda tidak rugi karena modalnya tidak besar. Bahkan, jika sukses, Anda bisa
memperoleh pendapatan lebih besar daripada pendapatan pokok Anda. Modal awal
Anda pun tidak memerlukan biaya tinggi. Bahkan, Anda bisa melakukannya secara
part-time. Dengan kata lain, Anda bebas bekerja sesuai dengan waktu yang Anda
miliki, Anda adalah PEMIMPIN diri Anda sendiri.

Selain itu, Anda juga bisa menyalurkan produk tanpa perlu menjual dalam
jumlah banyak. Karena, barang bisa dipasarkan melalui downline Anda. Bisnis
MLM adalah bisnis promosi dan periklanan secara terus-menerus dari mulut ke
mulut. Inilah gaya periklanan yang terbaik. Semakin banyak downline yang
aktif, semakin bertambah keuntungan Anda. Risiko bisnis ini sangat rendah.

Jadi, Anda PASTI bisa menjadi jutawan MLM karena:

a.. MLM tidak menggunakan perantara
b.. Modal untuk memulai MLM kecil
c.. Dapat dilakukan dengan santai dan menghemat waktu
d.. Mendapat bonus berganda
e.. Mendapat bimbingan upline
f.. Memperluas hubungan sesama manusia
g.. Risiko kecil

rekrutmenTips Merekrut dalam Bisnis MLM

Tip Merekrut
  1. Jangan berprasangka buruk bahwa seseorang tidak akan tertarik dengan MLM
  2. Ajukan Pertanyaan dan dengarkan
  3. Berhati-hatilah, jangan sampai mengganggu privasi orang
  4. Ketika menelpon guna mengundang prosppek ke suatu pertemuan, jangan berusaha mengajak bergabung
  5. Simpatilah, jangan lupa senyum ketika bertemu
  6. Buang pikiran negatif sebelum bertemu atau menelpon
  7. Tunjukkan kegairahan
  8. Tatap mata prospek
  9. Bicarakan hal-hal penting saja
  10. Libatkan prospek ke dalam berbagai kegiatan, bantu prospek cara membangun organisasi yang efektif
  11. Berikan pertolongan spontan, ajak ngobrol, dan masukkan ke pembicaraan MLM pada saat yang tepat
  12. Tinggalkan kartu nama
  13. Mintalah register di web support anda
  1. Kontaklah secara berkala dengan memberikan informasi-informasi yang aktual tentang perkembangan bisnis anda